Ichimoku Scalping

Create a Meebo Chat Room

Senin, 24 Januari 2011

Manage Your Risk

taken from personalme (FHI ~ Kaskus)

Kenal Larry Hite? Pasti ga kenal hehehe. Eike juga ga kenal kok Larry Hite eike kenal dari buku Market Wizards karangan Jack Schwager. Salah satu trader yang doi masukkan dibukunya. Tradingnya mungkin ga dalam jumlah besar seperti Jim Rogers. Ga sekeren Richard Dennis yang legendaris dengan percobaan Turtle-nya. Tapi yang luar biasa dari Larry adalah dengan annual return di kisaran 60% se tahun, draw down yang dia miliki di accoutnya cuma sebesar 1%. Itu artinya setiap 1% yang dia resiko-kan di maket berpotensi menghasilkan 60% dalam setahun!

Suatu kali doi diundang makan malam oleh seorang trader kopi terbesar dunia. Larry memang trader komoditi, salah satunya adalah kopi. Si trader bertanya: "Larry bagaimana kamu bisa tahu kopi lebih baik dari pada saya? Saya adalah trader kopi terbesar di dunia. Saya kenal dengan pejabat-pejabat yang berwenang. Saya tahu setiap kopi yang akan di kapalkan."

Laryy bilang: "Anda benar, Saya tidak tahu mengenai kopi. Saya bahkan tidak minum kopi"

"Kalau gitu bagaimana kamu bisa bertrading kopi?"

Jawab Larry: "Saya hanya memperhatikan resikonya"

Lima kali dalam makan malam di restoran terbaik itu Larry ditanya bagaimana bertrading kopi. Lima kali juga Larry Hite menjawab dengan jawaban yang sama: Saya hanya memanage resikonya.

Tidak lama setelah makan malam itu, Larry Hite mendengar bahwa sang trader mengalami kerugian 100 Juta USD di pasar kopi.

Well, as a trader, kita memang punya tanggung jawab yang jelas: me-manage resiko. Kenapa? Karena ada banyak faktor "X" yang ga bisa kita ukur. Contohnya misalnya eike lagi asik2 buy EU. Lalu ga lama kemudian datang kk Clarist sama kk Caripips Sell EU dalam jumlah yang banyak. Katakanlah 100 milyar USD (bukan demo ). Nah apa eike tahu kk Clarist dan kk Caripips akan Sell EU? Ga akan tahu. Hanya si kk Clarist dan kk Caripips dan (mungkin) kk Terow dengan Tarotnya yang bisa tahu bahwa EU akan jatuh karena ada big seller disana. Mau sebaik apa pun analisa kita, market selalu mempunyai faktor X yang tidak akan bisa kita buka semuanya. Alhasil Buy EU eike akan jeblok gara2 ke swipe sama order gabungan kedua big boys ini.

Kalau seseorang bisa tahu variabel yang masuk ke pasar setiap detik, orang itu sudah pasti kaya. Sayangnya itu mustahil. Apalagi di pasar forex yang non centralized begini. Order book aja ga bisa kelihatan semuanya

Mungkin kita punya indikator untuk "memprediksi" harga bergerak ke mana. Tapi apa indikator dapat menyetir harga? Sama seperti pertanyaan apa speedometer dapat menentukan kecepatan kendaraan yang kita naikin? Baik indikator atau speedometer di kendaraan punya tugas yang sama: mengukur sesuatu yang bergerak. Dalam hal ini market dan kecepatan kendaraan. Indikator bertugas memperkirakan kemana harga bergerak.

Punya analisa fundamental untuk prediksi harga? Well ada kalender di Forex Factory toh? Tapi apa kita bisa prediksi misalnya om Ben tiba2 masuk RS gara2 jempolnya kejepit pintu yang hasilnya bikin USD anjlok 500 pips? Ga pernah bisa. Om Ben aja ga tau. Mungkin cuma pintu-nya yang tau

Eike bukan trader yang anti indikator atau analisa fundamental. Eike pake itu semua as a tools. Tapi jauh di atas semuanya, tugas pertama eike adalah me-manage risk. Ketika eike mau masuk pasar, hal yang pertama harus eike ingat adalah bagaimana risk vs reward-nya. Probabilitasnya gimana? Kalau rr ratio is ok, maka eike masuk. Kalau loss, eike katakan itu adalah good trade meski not profitable trade.

Metode apa pun bisa dipakai. Eike tidak pernah keberatan dengan cara apa pun. Ada yang pakai averaging down waktu trading. Ada juga yang pakai martingale sebagai tools position management mereka. Ada yang pakai scale up/down, dst dst dst. Ga masalah. Sepanjang risk reward is ok dan kita bisa survive in long run, si trader-nya nyaman ya jalankan toh.

Memanage resiko dalam trading eike rasa mirip dengan sewaktu kita menyebrang di jalan raya yang ramai. Kita bisa menyebrang dengan mata tertutup, ga usah tengok kanan tengok kiri. Dan mungkin sekali kita sampai di seberang dengan selamat. Paling banter di maki2 orang Tapi apa itu worthed? Dalam 100x kita nyebrang kita selamat, cukup 1x saja kita nyium metromini lalu kita bisa trading dari Rumah Sakit. Kita bisa saja ceroboh dengan RR kita waktu trading dan tetap selamat bin profitable. Tapi cukup 1x saja cukup untuk menghapus semua profit beserta modal2nya. Bisa juga masuk rs hehehe.

Akhirnya ingat ini: I'm a trader. My job is to manage risk. No good risk reward ratio, then no play to me.


NOTE: Semua nama disini (kecuali Larry Hite) adalah fiksi. Jika ada kesamaan, itu hanya kebetulan semata-mata

pengelolaan resiko

taken from FXInstructor ( FHI ~ Kaskus)

Berpikirlah tentang hasil jangka panjang. Jangan terpaku pada hasil jangka pendek

Trader yg sabar dan disiplin serta bisa memanage MM dan risk-reward ratio dengan baik, mungkin "kalah" dengan trader yg ingin cepat profit besar tapi mengabaikan pengelolaan resiko jangka panjang. Trader yg menganggap forex adalah jalan cepat menuju kekayaan besar, mungkin saja bisa menghasilkan ratusan persen reward dalam seminggu/sebulan dengan mengandalkan "sistem trading holy grail" baik dengan menggunakan sistemnya sendiri atau sistem yg banyak dijual di koran2 sementara trader sabar hanya menghasilkan "sedikit" reward dalam rentang waktu yg sama (pendek). Tapi dalam jangka panjang, trader yg sabar dan disiplin serta benar2 tahu bagaimana mengelola resiko modal dalam jangka panjanglah yg akan tetap bertahan dan memperoleh hasil jangka panjang yang jauh lebih baik, sementara trader instant berguguran satu demi satu, dimana profit per trade mereka bisa menghasilkan sebuah mobil kijang dalam seminggu, namun kehilangan 5 rumah mewah di akhir tahun. Entah karena sistem trading mereka sudah tidak lagi cocok dengan kondisi market atau emosi mereka yang biasanya mudah panas dan cenderung ingin balas dendam krn meresikokan terlalu banyak dalam sebuah trade. Dalam sebuah buku ttg Soros, ane pernah baca bahwa Soros pernah memecat seorang trader yg profitable dengan alasan tidak memiliki pengelolaan resiko yg baik. Mungkin Soros tahu benar bahwa hal ini bisa berujung pada hilangnya self control dan tidak bisa menjamin hasil jangka panjang yg baik. Faktor2 psikologis ini tentunya berkaitan satu dengan yg lain dan jauh lebih penting dari hanya sekedar sistem trading. We can not control the market, but we can control ourselves. 

Sabtu, 22 Januari 2011